Kau Mengenalku...?

Legs, Street, Alone, Challenge, Loner, City, Urban
Kau Mengenalku...?
Aku sepenuhnya pendiam. bahkan batu menjadi karibku. Kau tanya bagian hidupku. Tak kuserahkan semudah itu.

Kau mengukus hangat senyuman. Kau lukis hatiku seperti yang kau mau. Kau tawari tawa tanpa permisi. Aku melompat mencoba mengambilnya. Lalu terjatuh.

Daripada membuang waktumu, aku mengaisnya. Menempelkan erat di punggung. Agar mengendap memenuhi jantung.

Curi dengar tentang pangeranmu yang membuang sisa ingatanmu. mebungkusnya dengan air matamu. Masih tertelungkup dalam ingatanmu saat bertemu.

Sekali lagi aku bertambah diam. Hanya tak yakin akan tetesan jalan. Kau merindu yang tak sampai. Aku menangkapmu dalam bayang.

Kau kecewa berlatar kisah. Menerbangkan debu hidupmu menusuk mata. Kau manis tapi menangis. Kau sehat tapi tak semangat.

Apa yang aku tunggu darimu? kau bahkan tak mengenalku. Kau hanya bersembunyi dibalik punggungku. Sambil berharap waktu menempa sisa masa lalumu.

Kau memaksaku meletakkan diam. Bahkan keluragaku enggan untuk mengangkat diamku. Kau lalu lalang dalam pikiran berbentuk foto berhias senyuman.

Apa aku mengenalmu? cerminpun tampak ragu. Kisahku tidak mengekor kalian. Pemuda tampan usia 20an.

Sedikit yang mengenalku. Hanya tuhan yang mengisahkanku. Diam menjadi temanku. butiran darah melirikku.

Menjemputmu mungkin bukan tugasku. Harap cemas menertawaiku. Katanya mengapa aku berbeda. sejatinya aku penikmat diam. dan tak peduli pada ramai.

Tak tahan pada kehidupanku. Aku mempersilahkan Siapapun itu pergi menjauh. Namun aku titip tangis dipunggungnya. Duduk kembali bersama diam.bagian dari hidupku, yang teratur bersama bentukan sunyi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sembunyi di Dataran Sunyi

Menebak Pagi

Ilusi Pengkhianatan